Saat jemari ini mulai mengetik, tak mengerti awalnya mau mengoreskan apa di page yang masih kosong di saat hati sedang tidak stabil….
Walaupun dengan keadaan yang kacau tetap berusaha menuliskan setiap bait yang terlintas di pikiran ini….
Pada saat yang sama teringat saudara –saudara yang sedang berjuang di medan dakwah dengan lisan, tulisan atau amal jama’i atau berperang mengangkat senjata melawan tirani kebengisan, kedzaliman dan kekafiran di bumi ALLOH….
Teringat pula saat – saat perjuangan untuk mengapai hidayah yang kelak akan berbuah RidhoNYA, bersurprise SurgaNYA…
Kadang lelah merajam, perih mencabik, duka mengelepar, tangis mengalir dan raga yang mulai rapuh….
Berharap untuk tetap kuat dan stabil dalam segala kondisi jiwa dan kehidupan yang membentang di depan mata ini….
Satu tumpuan yang terus dapat membuat diri ini untuk tetap berpijak di bumi bukan terbang melayang melawan Takdirnya….
Tumpuan yang tak pernah rapuh atau lelah apalagi mati di makan rayap….
Tumpuan yang selalu berikan setiap makna di setiap detik langkah yang terlampaui….
Tumpuan yang terus mengokoh walaupun tanpa ketidaksyukuran dari yang bertumpu….
Tumpuan yang selalu memaafkan dan bersabar dengan setiap realitas yang memuakkan…..
Sadarkah kita Tumpuan itu apa atau siapa atau berwujud apa???
Wahai yang hatinya masih hidup, mungkin saja akan langsung tersadar tapi bagaimana yang hatinya telah mengarat dan meluruh musnah terbawa angin kesombongan….
Ya.. Tumpuan itu tak lain adalah ROBBUL IZZATI ALLOH AZZA WAJALA.
Robb manusia yang beriman, bertaqwa dan yang bersinergi dengan bait –bait peta dariNYA serta meteladani Rasulullah Nabi Muhammad Saw….
Kadang kita sering terlupa saat bahagia, walaupun kebahagiaan itu hanya setetes dari karuniaNYA bukan seluruh dari MilikNYA, tapi kita sudah terlena dan terlupa dengan saudara – saudara kita, terlupa dengan segala salah dan khilaf kita, terlupa dengan mati dan terlupa dengan Hari Pembalasan….
Bila sedih melanda, luka tercabik, harapan yang menguap, cita yang tersungkur, dan cinta yang terlepas….
Barulah kita ingat siapa diri kita, untuk apa kita hidup dan mau kemana setelah kematian menjemput….
Untunglah ALLOH SWT MAHA RAHMAN kepada hambaNYA sehingga Dia tidak sekonyong – konyong membalas perbuatan hambaNYA yang durhaka tapi meredam Kemarahannya atau menumpahkannya secara perlahan tapi pasti baik di dunia maupun di akhirat. Tapi bagi HambaNYA yang bertaubat Dia akan mengampuni dan menuntunnya di sisa akhir hidup HambaNYA.
Akan tetapi yang hatinya telah membatu yang tak pernah terkena tetesan kebenaran maupun wejangan hikmah, mendengar tapi tak berpikir, melihat tapi tak terbersit, sehingga membuat dia tengelam dalam kehinaan dan akhirnya mati dalam penyesalan.
Maka beruntunglah orang yang beriman dan bertaqwa kepada ALLOH SWT, apapun yang terjadi di dalam kehidupannya selalu ditanggapi dengan optimis dan berhusnudzon pada ALLOH….
Selalu mensyukuri setiap keadaan, selalu bersabar di setiap kenyataan, mengambil hikmah di setiap peristiwa hidup yang terjadi, dan selalu berdoa di sela – sela kesibukan. Tidak lelah apalagi mengeluh, tidak merana apalagi putus asa, tidak mnghujat hanya bermunajat….
Maka beruntunglah orang – orang beriman dan bertaqwa sekali lagi, tetap terus berharap dan bersandar pada tumpuan yang kokoh, yang selalu beroleh doa dari setiap keluarga, saudara, teman dan sahabat yang beriman dan bertaqwa juga hanya pada ALLOH SWT, merekalah yang selalu mendoakan selain kita sendiri yang berdoa untuk diri kita dan keluarga…
Kita tak mengetahui bahwa mungkin doa –doa merekalah yang ijabah bukan doa kita. Wallahua’alam…
Yang membuat hati kita tetap merasa tak membata, yang membuat sikap tetap santun tak memuakkan dan yang membuat kita tetap berpijak pada KetentuanNYA. maka janganlah kita egois karena enggan mendoakan saudara- saudaranya yang seiman…karena doa saudara kepada saudaranya yang lain yang tidak diketahui oleh saudara yang di doakan, maka akan di ijabahkan doanya selama untuk kebaikan dan malaikat berkata amin juga untukmu…
Maka mulai sekarang setiap berpisah dengan saudaranya bila setelah bertemu maka ucapkanlah “ingatku dalam doamu” tentunya setelah ucapan salam…
Komentar Terbaru